Minggu, 20 Desember 2009

Kawasaki Blitz untuk road race

Coba berkiprah di FIM Asian Grand Prix alias Asian GP membuat persiapan Ibnu Sambodo beda. Kepala mekanik tim Kawasaki Elf IRC NHK Rextor M-Tech ini kudu persiapkan mesin sesuai regulasi Asian GP. Diakui, mesin Blitz besutan Hadi Wijaya yang akan turun di underbone 110 cc nanti spec-down dari modifikasi di kejurnas atau IndoPrix (IP).

“Walau spec-down, mesin ini lebih bagus dari yang dipakai di IP Seri 1 Sentul. Insya Allah dengan dukungan kerja dan doa, memberi yang terbaik buat Merah-Putih sampai finish. Patokan saya dari hasil dynotest. Didapat 19,1 dk untuk Sepang,” tegas Ibnu yang akan ditemani dua mekanik lain dari timnya.

Regulasi Asian GP mewajibkan, kapasitas mesin 115 cc. Aturan ini mirip kejurnas. Tapi, Blitz cuma bisa 113,3 cc. Sebab diameter piston yang dipunya Ibnu hanya 53,4 mm. “Maksimal berdasarkan regulasi 53,75 mm. Kalau kita punya piston segitu, bisa nambah power 1 persen lagi dari yang ada sekarang,” jelas Ibnu.

Untuk klep, aturannya sama, maksimal 29 mm. Tapi Ibnu pake klep isap 28 mm, dan katup buang 23,6 mm. Klep ini hasil modifikasi Ibnu, bukan barang luar negeri. Karena ia berjanji takkan sekalipun pakai komponen luar negeri. Kecuali untuk part yang tak bisa dimodifikasi sendiri.

Sejatinya ukuran klep itu tidak ideal. Tapi, terpaksa karena bore piston Blitz tak cukup untuk lebar klep maksimal. “Kalau dipaksakan banyakan ruginya. Sebagai catatan, klep 28 mm nyaris mendekati kebutuhan ideal mesin 115 cc,” tambah Ibnu.

Perbandingan kompresi untuk mesin berbahan bakar Pertamax Plus atau Petronas, cukup 12 : 1. Kalo di kejurnas pake Elf, 12,6 : 1. Kata Ibnu, penurunan kompresi ini juga nurunin power. Sebab, dengan spek kejurnas, estimasi Ibnu, Blitz bisa mencapai 21 dk.

Kem selalu jadi bagian menarik. Apalagi jika ini mesin buatan si ‘Begawan 4-tak’. Poros bubungan Blitz diatur berdurasi 280 derajat, diukur pada 1 milimeter dari bukaan klep. Lift dibuat 9,4 mm, baik in maupun ex. “Maaf, hal lain itu menjadi rahasia bengkel,” jujur Ibnu sambil berbisik.

Oooo... gitu! Jujur, ya?

KARBURATOR

Sekali lagi Asian GP punya regulasi agak beda. Tantangan buat Ibnu, ia harus menghilangkan kebiasaan memperbesar mulut karburator. Sebab, regulasi Asian GP memang melarang ubahan di karburator diameter venturi 24 mm.

Apesnya, Ibnu belum punya data kinerja mesin dengan bahan bakar yang disiapkan panitia. Jadi perlu waktu untuk jeting saat nanti di Sepang, 10-12 April. Cilakanya, ini mempengaruhi ketahanan mesin. Siasat Ibnu, nanti akan memperhatikan kondisi sirkuit. Mulai dari kelembaban dan temperatur. “Ya, mesti lihat ramalan cuaca di televisi lokal dan tanya orang setempat,” santai Ibnu.




DATA MODIFIKASI

Ban depan : IRC Razzo 166 90/80-17
Ban belakang : IRC Razzo 166 90/80-17
Pelek depan : Excel 1.60/17
Pelek belakang : Excel 1.60/17
CDI : Rextor Prodrag
Karburator : Mikuni TM 24mm
Sokbreker : Kitaco custom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar